← Back Published on

Fakta Menarik Dibalik Olimpiade Seoul 1988, Dari Boikot, Bom, Hingga Pencemaran Lingkungan!

Semarak Olimpiade menjadi ajang olahraga yang ditunggu-tunggu sedunia, termasuk di saat Seoul menjadi tuan rumah pada tahun 1988. Olimpiade Musim Panas ke-24 ini dihadiri oleh 159 negara diantaranya Indonesia. Pesta olahraga internasional ini diadakan selama 15 hari sejak pembukaan di Jamsil Olympics Stadium pada tanggal 17 September 1988. Tergolong sukses besar, dana yang dikucurkan untuk Olimpiade Seoul tidak tanggung-tanggung sebesar 4 miliar US dolar. Digelar pertama kali oleh pemerintah, Olimpiade Seoul 1988 mencetak rekor keuntungan sebanyak 300 juta US dolar. Dibalik gemerlap kompetisi olahraga bergengsi ini, kira-kira apa saja ya fakta menarik didalamnya?

  • Diwarnai Pemboikotan Hingga Pengeboman

Pelaksanaan Olimpiade acap dikisruhi dengan pemboikotan, yang umumnya ditunggangi oleh alasan politik. Saat perhelatan di Seoul, aksi ini didalangi oleh Korea Utara yang tersinggung karena tidak dilibatkan menjadi tuan rumah bersama. Korea Utara sempat menuntut IOC agar menjadi tuan rumah pendamping, tapi tidak dipenuhi. Sebagai gantinya, IOC menawarkan beberapa penyelenggaraan bidang olahraga yang langsung ditolak Pyongyang. Korea Utara mengumumkan secara resmi melalui Kantor Berita Korea Utara, dan diikuti oleh negara lainnya seperti Etiopia, Albania, Kuba, dan Nikaragua. Nggak hanya boikot, dilansir dari kumparanNEWS, Korea Utara bahkan mengirimkan mata-mata rahasia agar meledakkan pesawat lewat bom yang diletakkan di kabin. Hal itu dilakukan 10 bulan menjelang Olimpiade agar dunia menjadi ragu akan kemananan Korea Selatan.

Aksi boikot ini sempat diselipkan dalam adegan di serial drama Reply 1988. Deoksun (diperanka oleh Lee Hye-ri) sebagai pemeran utama sempat batal menjadi ‘picket girl’ di ajang Olimpiade Seoul, karena negara yang diwakilinya, Madagaskar, turut memboikot. Indonesia sendiri juga pernah ikut memboikot acara Olimpiade, lho! Tepatnya saat diselenggarakan di Moskwa tahun 1980, sebagai dukungan gerakan protes invasi Uni Soviet ke Afghanistan. Dalam film ‘3 Srikandi’, atlet kawakan bidang panahan, Donald Pandiangan gagal berpartisipasi di Olimpiade Moskwa, Rusia.

  • Medali Pertama Indonesia

Indonesia turut mencetak momen bersejarah di dunia olahraga saat Olimpiade Seoul tahun 1988. Menurunkan sejumlah 29 atlet dari 11 cabang olahraga untuk berkompetisi, Indonesia berhasil membawa medali pertama dari ajang panahan. Tiga atlet panahan yaitu Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani, berhasil memenangkan medali perak pada cabang panahan beregu putri. Kisah mereka telah diangkat ke dalam film bertajuk ‘3 Srikandi’ yang menceritakan perjuangan mereka berlatih untuk bertanding di Olimpiade Seoul dibawah binaan Donald Pandiangan.

Donald Pandiangan, bersama Lilies, Nurfitriyana, dan Kusuma
Sumber : kumparan

Nurfitriyana-Kusuma-Lilies saat bertanding
Sumber : Arsip iPusnas

  • Pembukaan Olimpiade Seoul

Momen pembukaan Olimpiade Seoul 1988 ini pernah ditampilkan sekilas dalam adegan di drama Reply 1988. Di episode satu, Deok-sun diceritakan terpilih menjadi pembawa papan nama negara partisipan dan terlihat sibuk berlatih di stadium di sela-sela waktu. Kabarnya, latar belakang ini diangkat dari kisah nyata, lho. Beberapa pembawa papan nama memang diambil dari anak SMA kelas 2.

Pembawa Papan Nama Madagascar Asli
Sumber : gall.dcinside.com

Selain hal tersebut, cerita tentang burung merpati sebagai simbolis perdamaian juga memang diambil dari kejadian nyata. Merpati yang diterbangkan beberapa hinggap di tepi kaldron, sehingga naasnya, saat api dikorbankan merpati ikut terpanggang. Cerita ini dikemas apik di salah satu adegan di Reply 1988 saat tokoh utama membawa pulang merpati panggang karena merasa kasihan. Meriahnya pembukaan Olimpiade Seoul 1988 ini bisa ditonton selengkapnya di laman YouTube Olympics.

  • Sampah yang Belum Terurai

Menyandang gelar tuan rumah Olimpiade memang menjadi kebanggaan tersendiri. Karena menjadi objek wisata turis, padatnya kegiatan yang ditimbulkan oleh Olimpiade menghasikan volume sampah yang tinggi. Di tahun 2018 saat pembersihan pantai, sampah kaleng bermerek ‘Coca Cola’ ditemukan di Pantai Cramond, di Edinburgh. Logo Olimpiade Seoul produksi tahun 1988 tertera di bagian luar kaleng. Sampah ini dikumpulkan dengan 400 sampah lainnya seberat 86 kg untuk dibawa ke Marine Conservation Society.

Sampah kaleng Coca Cola
Sumber : bbcnews

Logo Olimpiade Seoul 1988 di bagian kaleng
Sumber : bbcnews

Olimpiade Seoul 1988 menjadi tonggak momen sejarah bagi Indonesia akan keberhasilan meraih medali pertama dan terus berlanjut hingga Olimpiade Tokyo 2020 kemarin. Hingga kini, berbagai jenis souvenir khas Hodori, maskot Olimpiade Seoul 1988, masih dapat dijumpai di toko-toko souvenir. Kamu juga bisa mengeceknya secara online di laman instagram @hokori_store, lho!