← Back Published on

Pesan Tersirat Dibalik Adegan Terakhir Ending Kisah Geng Ssangmundong Reply 1988!

Penggemar drama korea pasti mengenal serial “Reply 1988” yang berakhir dengan ending kisah cinta menggemparkan dunia maya. Sejak mulai diminati oleh kalangan masyarakat luas, drama korea terbukti berhasil mengembangkan genre dari action, melodrama, fantasy, historical drama, thriller, maupun horror. Top sepuluh drama dengan rating tertinggi tidak hanya berkutat dengan kentalnya alur romansa, namun juga menyebar ke berbagai genre, termasuk “Reply 1988”.

Poster Reply 1988 (sumber : asianwiki)

Kenalan yuk, sama Reply 1988!

Pamungkas drama “Reply Series” karya duo Sutradara Shin dan Penulis Lee itu berhasil memecah penonton menjadi dua kubu, yakni #TeamJunghwan dan #Team Taek. Kendati drama ber-genre slice of life, penonton turut dibuat penasaran dengan romansa cinta segitiga antara Deok Sun (diperankan oleh Lee Hye Ri), Taek (diperankah oleh Park Bo Gum), dan Jung Hwan (diperankan oleh Ryu Jun Yeol). Dilansir dari CNNIndonesia.com, bahkan sutradara Reply 1988 gemas dengan fokus penonton pada loveline dibanding pesan utama drama itu sendiri, yakni kekeluargaan. Topik Reply 1988 juga kerap menjadi trending topic di Platform Twitter, membuktikan bahwa drama yang tayang akhir tahun 2015 ini tetap menjadi pilihan kesukaan penonton sepanjang waktu.

Reply 1988 menyuguhkan cerita tentang lima remaja bersahabat sedari kecil di gang Ssangmundong 10-2, Distrik Dobong, Kota Seoul. Mengambil latar belakang tahun 1988, drama ini mengisahkan hangatnya persahabatan dan lika-liku kehidupan antar tetangga di komplek yang dihuni oleh keluarga Deok Sun, Taek, Jung Hwan, Sun Woo (diperankan oleh Go Kyung Pyo), dan Dong Ryong (Lee Dong Hwi). Penonton diajak bernostalgia dengan suasana era 80-an di Korea Selatan dengan munculnya barang khas vintage seperti pemutar musik LP, briket untuk musim dingin, film Forrest Gump, music show Top 10, fashion berbau denim, kartun Dooly, dan permainan masa kecil seperti monopoli.

Penghuni Komplek Ssangmundong (sumber: Soompi)

Sama seperti Reply Series sebelumnya, Reply 1997 (2012) dan Reply 1994 (2013), ending di Reply 1988 juga menggagas permainan “husband-hunt”, tentang siapa diantara teman-temannya yang menjadi suami pemeran utama wanita, alias Deok Sun. Hal ini menjadi daya tarik utama bagi penggemar Reply Series, sehingga beberapa episode terakhir tentunya menjadi momok yang dinanti-nantikan. Terlepas dari cerita romansanya, drama penyabet dua nominasi di Baeksang Arts Awards tahun 2016 itu tetap dapat mempertahankan genre slice of life dengan lugas dari awal hingga akhir episode.

Ada apa sih di ending Reply 1988?

Mengangkat tema seputar kekeluargaan, tiap episode di Reply 1988 menonjolkan isu dan konflik yang relate dengan kehidupan sehari-hari. Termasuk di episode terakhir, Reply 1988 menutup cerita dengan manis dari kabar kencan backstreet Deok Sun dan Taek di koran, Mi Ok si pacar suportif dengan mimpi Jung Bong, dan kecemasan para orang tua akan pernikahan sesama marga antara Sun Woo dan Bo Ra. Berdurasi 113 menit, diceritakan ending Reply 1988 satu persatu penghuni komplek Ssangmundong pindah dan menyisakan gang tidak terawat dan nantinya hilang tergantikan oleh konstruksi gedung apartemen.

Deok Sun dan Taek dewasa (diperankan oleh Lee Mi Yeon dan Kim Joo Hyuk) menceritakan kenangan mereka di masa muda saat masih tinggal di Ssangmundong. Uniknya, adegan ending Reply 1988 adalah adegan pertama di episode 1, dimana ditunjukkan kilas balik saat Geng Ssangmundong berusia 18 tahun dan tengah menonton ‘A Better Tomorrow II (1987)’ di kamar Taek. Film tersebut tidak ditonton hingga selesai, lantaran ibu mereka berteriak memanggil Deok Sun dan teman-temannya untuk pulang makan siang. Ending kemudian melempar tahun lebih jauh, dari tadinya remaja berusia 18 tahun, menjadi versi anak-anak berusia 6 tahun yang pulang ke rumah masing-masing.

Geng Ssangmundong menghabiskan waktu di kamar Taek (sumber: Soompi)

Yang tidak penonton sadari, sebenarnya ada detail hal kecil yang janggal di ending Reply 1988. Ketika adegan menyoroti jalanan gang Ssangmundong, terlihat Deoksun dan kawanannya pulang ke rumah masing-masing. Termasuk Jung Hwan kecil yang berlari menuju rumah dengan gerbang biru diikuti oleh Deok Sun yang tinggal di basemen. Padahal, diketahui di ending episode 3 keluarga Jung Hwan masih hidup susah dan tinggal di basemen rumah keluarga Dong Ryong sampai tahun 1985 saat Jung Bong memenangkan lotere olimpiade. Keberuntungan mendadak itu membawa keluarga Jung Hwan menjadi miliarder di masa krisis ekonomi Korea Selatan. Jadi seharusnya, jika merunut pada alur waktu, Jung Hwan kecil pulang menuju gerbang rumah Dong Ryong, bukan rumah mewah di gerbang biru yang ditempatinya kini.

Jung Hwan kecil (lingkaran merah) berlari ke gerbang biru, bukan mengikuti Dong Ryong (lingkaran hijau)

Analisisnya gimana ya kira-kira? #TeamJungHwan wajib baca.

Pada adegan ending tersebut, Deok Sun menyampaikan narasi “1988. Inilah akhir kisah Ssangmundong kami. Merindukan saat itu dan jalan itu bukan karena ku rindukan versi mudaku. Tempat masa muda ayahku, ibuku, teman-temanku. Tempat yang meninggalkan masa muda dari segala yang kusayangi. Disana, kami takkan bisa berkumpul lagi. Menyesal tak bisa bilang selamat tinggal. Pada yang sudah pergi, pada waktu yang sudah berlalu, aku ingin bilang selamat tinggal. Selamat tinggal, masa mudaku. Selamat tinggal, Ssangmundong.”

Jika ditelaah, kaitan adegan ending sebenarnya tertuang secara tersirat dalam narasi terakhir. Deok Sun sebagai pemeran utama wanita, mengajak penonton melihat dari sudut pandang matanya, bahwa “Ia merindukan Ssangmundong karena tempat masa muda teman-temannya, bukan dirinya versi muda.” Termasuk Jung Hwan. Di episode 8, ibu Jung Hwan (diperankan oleh Ra Mi Ran), bercerita kalau dulu ia sangat menderita ketika anaknya sakit. Mi Ran dan suaminya harus bekerja serabutan, dari mengantar koran dan jjajangmyeon, dan kerja di restoran demi biaya untuk operasi jantung Jung Bong. Jung Hwan kecil pun kerap ditinggal sendirian di rumah basemen menjaga si kakak yang sakit.

Setelah kaya, Mi Ran tidak tanggung-tanggung dalam membantu kesulitan tetangganya, misalnya saat Ibu Deok Sun (diperankan oleh Lee Il Hwa) butuh meminjam uang (episode 3). Di ending episode 3 juga, saat adegan kehebohan pengumuman menang undian lotere di basemen, hal pertama yang dikatakan Jung Hwan adalah “Dong Ryong, kami akan pindah.” Menyiratkan kalau sejak itu Jung Hwan pun ingin segera hidup di rumah yang layak.

Deok Sun merindukan kenangan yang hangat di Ssangmundong. Baginya, keluarga Jung Hwan akan ia ingat sebagai tetangga yang ringan tangan, ramah, dan sering kali ia rindukan. Hunian mewah keluarga Jung Hwan menjadi rumah bagi Deok Sun yang memberinya banyak memori indah, misalnya, pesta makanan yang sering Mi Ran adakan untuk satu komplek, menonton acara televisi MBC Campus Music Festival tahun 1988 di ruang tengah rumah Jung Hwan, menumpang tinggal saat basemen ada perbaikan sementara, atau masa-masa saat ia menyukai Jung Hwan sendiri.

Gang Ssangmundong 10-2, masa muda Deok Sun dan kawanannya. (sumber: Soompi)

Maka kalau melihat dari sudut pandang narasi Deok Sun, ia berusaha menjelaskan lewat adegan ending Jung Hwan berlari ke gerbang biru, kalau ia ingin mengingat masa muda Jung Hwan di rumah terbesar Ssangmundong. Sebagai bentuk terima kasih karena Mi Ran dan keluarganya membantu masa muda ayah dan ibu Deok Sun. Pesan yang ingin disampaikan sutradara dan penulis di hal detail itu, barangkali drama ini tidak hanya mengajak penonton mengunjungi masa kecil, namun juga mengingatkan kalau boleh saja kita menyimpan hanya memori baik akan masa kecil kita, teman-teman, atau keluarga kita. Itu pilihan kita, sepenuhnya, dan mau bagaimana pun masa muda adalah masa lalu yang tidak akan dapat kita ubah, keberadaannya ada untuk dikenang dengan baik. Sama halnya seperti Deok Sun yang memilih mengenang Jung Hwan di masa yang lebih baik, daripada masa sulitnya tinggal di basemen.

Narasi penutup “Masa yang hangat dan ceria, bisa dengar aku? Jika iya, jawab aku. 1988-ku, masa mudaku.” Kalau kamu tengah mendengarkan suara hati yang rindu masa kecilmu, yuk tonton Reply 1988 secara legal di Netflix, Viu, iQiyi, ataupun Vidio. Mari bernostalgia bersama!